Ada banyak kisah mengenai cerita bekerja menjadi seorang perawat. Sebut saja dia adalah rekan nakes bernama Eka Y. Mukti yang merupakan seorang perawat dengan gelar ijazah dari Perguruan Tinggi Top Indonesia yaitu UNESA Surabaya, yang kini dimana ia tengah bekerja di luar negeri yakni negara Jerman. Ia tentu masih bekerja sebagai perawat. Mengapa bisa ya?
Paradigma Seorang Perawat
Seorang filsuf terkenal yakni Gaffar pernah menyebutkan modul Konsep Dasar Keperawatan Kemenkes yang menurutnya berisi paradigma keperawatan. Kata ini mengacu pada cara perawat memilih apa yang harus dipikirkan, bagaimana menanggapi berbagai fenomena dalam keperawatan, dan bagaimana memberi makna pada berbagai peristiwa dalam profesinya.
Teori dan model keperawatan umumnya berasal dari paradigma ini. Ini adalah dasar untuk praktik keperawatan dan penciptaan konsep baru.
Paradigma keperawatan berkisar pada gagasan tentang seorang perawat. Perawat memberikan layanan perawatan kesehatan profesional yang dianggap sebagai bagian dari paradigma. Orang-orang, lingkungan, kesehatan, dan perawat semuanya berinteraksi satu sama lain dan membentuk landasan bagi sistem kepercayaan ini. Penting juga untuk dicatat bahwa keempat konsep ini terhubung.
Lanjutan kisah tentang… perawat yang sukses diluar negeri..
Universitas Negeri Surabaya menganugerahinya ijazah bergelar Sarjana Pendidikan Bahasa Jerman setelah dia belajar di sana. Selain itu, Yuni menyelesaikan program Magister Pendidikan Bahasa Asing setelah lulus dari Unesa pada tahun 2016.
Di Luara Indonesia tersebutlah, wanita hebat ini menempuh pendidikan formal sebagai perawat setelah lulus dari kuliah.
Di Jerman, pembelajaran pada program keperawatan merupakan program pendidikan dan pelatihan mendalam bagi para profesional. Ini biasanya berlangsung 3 sampai 5 tahun, dan 70 persen sampai 80 persennya dihabiskan untuk bekerja dengan perusahaan. Sisanya tentu digunakan untuk pembelajaran teori dan praktik.